Penyebab Minder yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri

Adakah Sobat Venus yang sering merasa tidak percaya diri (pe-de)? Entah karena penampilan atau kemampuan. Biasanya sih ada penyebab minder yang memicu kita untuk tidak pe-de.

Beberapa waktu yang lalu, kami sudah menulis tentang definisi minder.  Di mana minder adalah perasaan rendah diri yang membuat seseorang merasa tidak cukup baik daripada orang lain.

Memang apa saja sih penyebab rendah diri?

Penyebab Minder

Penyebab rendah diri bisa bervariasi dari individu yang satu ke individu yang lainnya. Namun ada beberapa faktor umum yang sering mempengaruhi perasaan minder, antara lain:

1. Pengalaman Masa Lalu

Jangan salah ya, Sobat Venus! Apa yang terjadi di masa lalu bisa berdampak pada kehidupan kita di masa sekarang lho.

Contohnya nih, saat kita sering menerima penolakan, baik dalam urusan asmara, pekerjaan, akademik dan lain-lain. Maka, kita akan merasa kurang pe-de untuk menunjukkan atau menyuarakan pendapat kita di masa depan.

Apalagi orang yang sering mendapat kritik dan penghinaan dari lingkungan sekitar, baik itu keluarga, teman atau masyarakat. Hal ini bisa merusak rasa percaya diri kita lho.

2. Perbandingan Sosial

Pernah dengar istilah cukuplah dengan nikmat yang sudah kita terima tanpa melihat nikmat orang lain! Hal ini berkaitan dengan penyebab minder kedua yaitu perbandingan sosial.

Saat ini, kita sangat akrab dengan media sosial. Apalagi, media sosial juga bisa memberikan kita penghasilan dengan membuat konten-konten menarik.

Hanya saja, kita perlu berhati-hati saat berselancar di dunia maya. Aku lihat media sosial berisi orang-orang yang membagikan momen tentang kehidupan. Entah momen sedih atau bahagia.

Momen ini rentan menjadi bahan perbandingan dengan kehidupan kita. Bisa jadi kita akan kehilangan rasa percaya diri melihat momen teman yang terlihat sempurna.

Baca juga:  Tips Liburan Asyik tanpa Drama yang Bisa Kita Lakukan

3. Pola Asuh

Menurut Sobat Venus, apa lagi hal yang bisa menyebabkan kita merasa minder?

Pola asuh. Ada orang tua yang menuntut anaknya untuk berprestasi tinggi. Mereka seperti tidak pernah merasa puas dengan segala pencapaian anaknya. Selalu merasa kurang. Sehingga, membuat anak merasa tidak cukup baik dalam melakukan apapun.

Selain itu, ada orang tua yang tidak memberikan dukungan emosional yang cukup kepada anaknya. Mereka tidak terlalu perhatian sama apa yang anak lakukan membuat mereka akan selalu merasa rendah diri.

4. Masalah Psikologis

faktor penyebab minder

Terkadang masalah psikologis bisa menjadi penyebab minder. Misalnya gangguan kecemasan dan depresi. Keduanya sering kali berkaitan dengan perasaan rendah diri lho.

Selain itu, penyebab rendah diri juga bisa karena kita punya pengalaman traumatis di masa lalu, kayak pelecehan fisik atau emosional. Hal ini bisa berdampak negatif pada harga diri kita.

5. Citra Diri dan Penampilan

Penyebab rendah diri selanjutnya adalah mengenai penampilan. Tidak semua orang bisa merasa puas dengan penampilan fisiknya. Khususnya bisa kita berhadapan dengan berat badan dan standar kecantikan.

Meskipun banyak yang bilang kalau cantik itu relatif. Tetap saja, banyak yang terpaku pada standar kecantikan kebanyakan orang.

Kalau sudah tidak masuk dalam kriteria cantik, maka kita akan merasa minder. Apalagi kalau memiliki badan yang agak berisi.

Mengenai penampilan ini erat kaitannya dengan body shaming. Bila kita mengalami body shaming atau mendapat komentar negatif tentang penampilan fisik, maka rasa percaya diri kita bisa saja hancur.

6. Persepsi Diri

Terkadang pikiran negatif tidak hanya datang saat kita melihat orang lain saja. Kita juga bisa berpikir negatif dengan diri sendiri. Kok bisa begitu?

Baca juga:  6 Manfaat Mendengarkan Musik Saat Belajar, Apa Saja?

Ada seseorang yang berpikir bahwa dirinya tidak layak atau tidak kompeten. Sehingga merasa rendah diri.

Atau bisa jadi kita merasa rendah diri karena kurang yakin pada kemampuan sendiri. Merasa sulit atau tidak mampu mengatasi tantangan atau mencapai tujuan.

Padahal, kita belum mencoba untuk mengerjakan tantangan atau usaha. Semacam menyerah sebelum berperang gitu lah.

Ungkapkan Penyebab Minder Kalian Lalu Atasi dengan Baik!

Perasaan rendah diri tidak datang secara tiba-tiba. Ada beberapa penyebab minder yang perlu kita waspadai, di antaranya pengalaman masa lalu, perbandingan sosial, pola asuh, masalah psikologi, penampilan dan persepsi diri.

Kita perlu mengungkap penyebab perasaan rendah diri yang kita alami. Lalu atasi dengan baik dengan pendekatan yang holistik, termasuk perubahan pola pikir, dukungan sosial, serta mungkin bantuan profesional seperti terapi atau konseling.

Setelah mengetahui penyebabnya, coba cari tahu bagaimana cara mengatasi minder! Klik artikel terkait ya!

13 pemikiran pada “Penyebab Minder yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri”

  1. Saya dulu suka minder, gak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri. Soalnya waktu kecil meski sering juara kelas, Tapi saya kena bully dan sering dijauhi teman.

    Butuh waktu lama untuk bisa lebih percaya pada kemampuan Dan diri sendiri. Support system yang sekarang juga lebih mengapresiasi kemampuan dan prestasi yang saya dapatkan sehingga bisa menghilangkan rasa minder tersebut.

    Balas
  2. Saya termasuk yang sering mengalami minder dan memang butuh waktu lumayan lama untuk berproses melawan rasa insecure itu. Alhamdulillahnya sekarang sudah lumayan ada jalan untuk bisa berani dan tidak minder dengan belajar menerima diri dan fokus dengan kelebihan yang kita miliki

    Balas
  3. Bener banget Kak. Rasa minder muncul bisa jadi karena pola asuh yg salah, anak dibandingkan dengan saudara atau tetangga dan dia jadi minder karena tidak berprestasi. Jadi sedih ya. Padahal butuhnya disemangati bukan diginikan.

    Balas
  4. Sampai saat ini untuk beberapa hal saya masih minder, tetapi saya mencoba untuk mengatasinya dengan mencari penyebab saya minder. Jika terkait skill saya akan berusaha meningkatkan skill. Tetapi jika memang saya tidak mampu, saya berusaha untuk menerimanya sehingga minder bertahap hilang dan yang muncul adalah rasa ikhlas

    Balas
  5. Saya dulu saya pernah minder karena melihat teman ‘kayaknya” dia lebih jauh dari saya. Dia blabla, sedangkan saya apalah-apalah hahaha. Tapi memnag kuncinya, selalu ingat kalau setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bisa saja, teman saya itu iri juga dengan diri saya hahaha. Jadi sawang sinawang. Intinya mensyukuri apa yang dimiliki diri dan berdamai dengan diri sendiri.

    Balas
  6. Banyak ternyata penyebab minder ini ya. Media sosial emang bisa bikin kita insecure kalau hanya melihat kelebihan orang lain. Makanya harus digunakan dengan bijak biar kita hanya mengambil yang positifnya saja.

    Balas
  7. Kalau ada pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan, memang peluang untuk mindernya lebih besar ya. Seakan trauma gitu, takut kejadian berulang. Ini yang perlu diantisipasi sih ya, biar mindset minder, jadi bablas pergi

    Balas
  8. Pengalaman masa lalu memang bisa jadi bom waktu buat rasa percaya diri. Penolakan demi penolakan bikin trauma dan akhirnya jadi minder duluan sebelum mencoba. Penting banget buat menyadari akar masalah ini dan mulai membangun self-love lagi.

    Balas
  9. perasaan minder ini kalo dibiarkan bisa jadi menghambat seseorang untuk berkembang, perlu dukungan orang sekitar dan konsultasikan ke ahlinya agar rasa pede dapat pulih lagi

    Balas
  10. Bener, banyak penyebab minder. Bahkan orangtua dan lingkungan terdekat pun bisa (atau malah sering?) jadi sumber penyebab. Nyesek banget rasanya karena serasa berjuang sendiri tanpa ada support system.

    Balas
  11. Saya kadang suka berpikir kenapa yaa suka sungkan kalau berbaur dengan orang baru, merasa gak nyaman aja dan gak percaya diri. Apakah itu juga termasuk minder yaa? Kalau ketemu orang baru butuh waktu lama untuk bisa berbaur dan ngobrol.

    Balas
  12. Aku anaknya minderan.
    Berasa selalu gak ada apa-apanya dan lebih baik gak menyampaikan pendapat, kalo gak diminta. Soalnya memang anak terakhir yang dari dulu kecil gak pernah ‘didenger’ suaranya.

    Alhamdulillah,
    Sekarang.. Ibuku berubah. Dan perlahan, aku bisa lebih baik lagii.. Dan ternyata, gak ada kata terlambat untuk orangtua dalam pengasuhan. Tetap memberikan efek yang bagus untuk ‘jiwa’ sang anak.

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.